Sabtu, 03 November 2012

Infeksi Pada Bayi



1.       Infeksi Pada Bayi Baru Lahir
Sebagian besar bayi baru lahir dilahirkan dalam kondisi sehat, namun beberapa bayi dapat mengalami keadaan-keadaan yang membutuhkan pemeriksaan. Bayi baru lahir rentan terhadap beberapa penyakit daripada anak atau orang dewasa. Sistem kekebalan tubuhnya belum terbentuk sempurna untuk melawan bakteri, virus dan parasit.
2.       Tanda yang diperhatikan
Infeksi pada bayi baru lahir  bisa memberikan gejala yang serupa. Hubungi dokter anak Anda jika bayi Anda menunjukkan tanda-tanda infeksi:
  • Malas minum
  • Kesulitan bernapas
  • Lemah, tidak aktif
  • Suhu tubuh meningkat atau menurun
  • Ruam kulit yang tidak biasa atau perubahan warna kulit
  • Tangisan yang menetap
  • Rewel yang tidak biasa
Perubahan perilaku bayi yang bermakna seperti mendadak terus tidur atau tidak tidur sama sekali dapat menjadi indikasi ada sesuatu yang salah.
Tanda-tanda ini menjadi perhatian jika bayi berusia kurang dari 2 bulan. Untuk memastikan apakah bayi Anda sehat sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda.
3.       Penyakit karena Streptokokus grup B (GBS)
Apakah itu?
Streptokokus grup B adalah bakteri yang umum dapat menyebabkan berbagai infeksi pada bayi baru lahir, yaitu sepsis, pneumonia dan meningitis. Bayi umumnya mendapat bakteri dari ibu selama proses kelahiran, banyak perempuan hamil membawa bakteri ini dalam rektum atau vagina. Ibu dapat mentransmisikan bakteri ini kepada bayi mereka jika mereka tidak diobati dengan antibiotik.
Bagaimana mendiagnosis dan mengobati?
Untuk mendiagnosis GBS dokter akan melakukan tes darah dan mengambil kultur darah, urin dan jika perlu cairan saraf pusat (lumbar puncture). Infeksi karena GBS diobati dengan antibiotik dan perawatan di rumah sakit.
4.       Infeksi E.Coli
Apakah itu?
Escherichia coli (E.coli) adalah bakteri lain sebagai penyebab infeksi pada bayi baru lahir dan dapat mengakibatkan infeksi saluran kemih, sepsis, meningitis dan pneumonia. Setiap orang membawa E.coli di tubuhnya dan bayi dapat terinfeksi dalam proses kelahiran saat bayi melewati jalan lahir atau kontak dengan bakteri tersebut di rumah sakit atau rumah. Bayi baru lahir yang menjadi sakit karena infeksi E.coli memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum matang sehingga mereka rentan untuk sakit.
Sama seperti infeksi bakteri lainnya, gejala akan tergantung dari tipe infeksi yang muncul dari infeksi E.coli. Gejala yang umum adalah demam, rewel, lemah, malas minum.
Bagaimana mendiagnosis dan mengobati?
Dokter akan mendiagnosis infeksi E.coli dengan kultur darah, kultur urin atau cairan saraf pusat dan mengobati infeksi dengan antibiotik
5.       Meningitis
Apakah itu?
Meningitis adalah peradangan selaput yang membungkus otak dan susunan saraf pusat. Dapat disebabkan oleh virus, jamur dan bakteri. Bayi baru lahir dapat memperolehnya selama proses kelahiran atau lingkungannya, terutama jika bayi memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah sehingga membuat mereka lebih rentan terinfeksi.
Gejala infeksi pada bayi baru lahir tidak spesifik dan dapat berupa menangis terus-menerus, rewel, tidur lebih lama, tidak responsif, malas menyusu, suhu tubuh rendah atau tidak stabil, kuning, pucat, gangguan pernapasan, kemerahan di kulit, muntah atau diare. Saat penyakit semakin berat ubun-ubun bayi dapat membonjol.
Bagaiman diagnosis dan pengobatan?
Meningitis, terutama meningitis karena bakteri adalah infeksi yang serius pada bayi baru lahir. Jika hal ini dicurigai maka dokter akan melakukan pungsi lumbal (mengambil cairan dari saraf pusat), melalui jarum yang ditusukkan di tulang belakang.
Pengobatan meningitis tergantung penyebabnya. Bayi dengan meningitis karena jamur atau bakteri akan mendapat antibiotik, sementara karena virus akan mendapat antivirus. Semua bayi dengan meningitis akan dirawat di rumah sakit dan mendapat pemantauan intensif.
6.       Sepsis
Apakah itu?
Sepsis adalah infeksi berat yang melibatkan penyebaran mikroba keseluruh tubuh dan jaringan. Sepsis dapat disebabkan oleh virus, parasit atau bakteri. Beberapa dari penyebab infeksi ini didapat saat proses kelahiran atau dari lingkungan. Seperti meningitis, gejala sepsis juga tidak spesifik dan bervariasi antara anak satu dengan lainnya. Gejala seperti denyut jantung yang rendah, gangguan pernapasan, kuning, kesulitan minum/makan, suhu tubuh yang tidak stabil, tidak responsif atau rewel yang luar biasa dapat menjadi tanda infeksi.
Bagaimana sepsis didiagnosa dan ditatalaksana?
Untuk mendiagnosis atau menyingkirkan kemungkinan sepsis maka dokter akan melakukan pemeriksaan darah dan cairan saraf pusat dan cairan tubuh lainnya untuk mencari bakteri atau mikroba lainnya. Pemeriksaan antara sepsis dan meningitis tidak berbeda. Bila diagnosis sepsis sudah ditegakkan maka anak akan mendapat antibiotik selama perawatan di rumah sakit.
7.       Konjungtivitis
Apakah konjungtivitis itu?
Beberapa bayi baru lahir mengalami peradangan dari selaput bola mata (konjungtiva) yang dikenal dengan konjungtivitis, yang memberikan gejala mata merah dan pembengkakan di mata dan umumnya disertai adanya cairan/sekret dari mata. Bakteri dan virus dapat menjadi penyebab konjungtivitis pada bayi baru lahir.
Bagaimana diagnosis dan tatalaksananya?
Pemeriksaan fisik dan laboratorium pada sekret atau cairan dari mata akan membantu dokter menentukan penyebab infeksi. Antibiotik salap atau tetes mata dapat digunakan untuk mengobati konjungtivitis pada bayi baru lahir. Infeksi ini sangat mudah menular sehingga dokter akan menyarankan agar anak lain mengurangi kontak dengan bayi yang mengalami konjungtivitis. Jika konjungtivitis yang terjadi berat maka perawatan di rumah sakit mungkin diperlukan.
8.       Candidiasis
Apakah candidiasis itu?
Pertumbuhan berlebihan dari jamur candida, jamur yang ditemukan pada tubuh setiap orang, dapat mengakibatkan infeksi kandidiasis. Pada bayi baru lahir umumnya berupa ruam popok (diaper rash), dapat juga berupa sariawan (oral thrush) di mulut dan tenggorokan. Infeksi ini menyebabkan luka di sudut mulut dan bercak putih di lidah, langit-langit, bibir dan pipi bagian dalam. Bayi baru lahir seringkali mendapat jamur ini dari vagina ibu dalam proses kelahiran.
Bagaimana candidiasis didiagnosis dan diobati?
Dokter akan mengambil apusan dari salah satu bercak di mulut dan memeriksanya di mikroskop untuk mencari tanda-tanda jamur. Pada sebagian besar keadaan, pemeriksaan ini tidak perlu dan pengobatan dapat dimulai berdasarkan penampilan dari bentuk kelainan di mulut saja. Infeksi ini dapat diobati dengan obat antijamur.

9.       Infeksi kongenital/bawaan (congenital infection)
Apakah infeksi bawaan?
Banyak infeksi yang mengenai bayi baru lahir ditularkan dari ibu ke bayi, baik selama kehamilan atau proses persalinan. Karena bayi lahir dengan infeksi tersebut maka disebut infeksi bawaan (infeksi kongenital). Umumnya disebabkan virus dan parasit.
Infeksi congenital termasuk HIV (yang menyebabkan  AIDS); rubella; cacar air; sifilis; herpes; toksoplasmosis; dan cytomegalovirus (CMV).
Jika ibu terinfeksi selama kehamilan maka bayi berisiko terinfeksi. Namun  tidak semua bayi yang lahir dari ibu yang mengalami infeksi tersebut akan mendapat/tertular infeksi tersebut.
Risiko penularan infeksi pada bayi juga tergantung usia kehamilan ibu saat terinfeksi mikroba. Seperti rubela dan toksoplasma, risiko terbesar bayi tertular bila ibu terinfeksi pada 3 bulan pertama kehamilan. Jika ibu terinfeksi pada 3 bulan pertama maka dapat menyebabkan kelainan jantung, kerusakan otak, ketulian, gangguan penglihatan, atau abortus. Infeksi setelah usia 3 bulan kehamilan dapat menyebabkan gangguan pada bayi yang tidak seberat saat infeksi saat 3 bulan pertama tetapi tetap dapat mengakibatkan gangguan pada tumbuh kembang bayi.
Beberapa tanda infeksi kongenital termasuk : lingkar kepala besar atau kecil, ukuran badan kecil, kejang, gangguan pada mata, ruam pada kulit, kuning, pembesaran organ perut dan suara bising jantung (murmur)
Bagaimana infeksi kongenital didiagnosis dan ditatalaksana?
Jika infeksi kongenital dicurigai maka dokter akan melakukan tes darah dan kultur darah dan cairan tubuh lainnya dari bayi dan dari ibu bila diperlukan untuk menegakkan diagnosis. Tatalaksana dapat berupa antivirus atau antibiotik dan perawatan intensif selama bayi di rumah sakit. Infeksi kongenital membutuhkan pengawasan akan efek yang muncul seiring pertumbuhan bayi.
10.   Komplikasi dari infeksi bayi baru lahir
Infeksi pada bayi baru lahir yang tidak ditatalaksana dengan tepat dapat mengakibatkan akibat yang serius. Organ dan tubuh bayi sedang mengalami perkembangan yang pesat maka setiap gangguan pada proses tumbuh kembang dapat menggangu pertumbuhan, perkembangan, gangguan saraf, pernapasan, sensorik.
Dengan sistem kekebalan tubuh yang belum matang maka bayi belum siap menghadapi infeksi terutama bayi prematur atau bayi dengan gangguan kekebalan tubuh. Diagnosis yang tepat, pengobatan dan pemantauan yang optimal dapat memberikan kemungkinan terbaik bagi bayi untuk melewati masa infeksi.
11.   Dapatkah infeksi pada bayi baru lahir dicegah?
Perempuan dapat melindungi dirinya dan calon bayinya dengan :
  • Imunisasi terhadap rubela dan cacar air sebelum hamil
  • Mencuci dan memasak makanan dengan baik, mencuci tangan (sebelum, setelah menyiapkan makanan, setelah menggunakan toilet dan setelah kontak dengan cairan dan kotoran tubuh)
  • Hubungan seksual yang aman untuk mencegah penyakit menular seksual.
Dokter dapat menyarankan pemeriksaan apusan vagina untuk menentukan apakah seorang perempuan pembawa kuman GBS. Dokter juga memberikan antibiotik salap/tetes untuk mencegah konjungtivitis akibat kuman gonorea.

Cara Penggunaan Obat


 
CARA PENGGUNAAN OBAT

A. Pengertian obat

Obat adalah bahan atau zat yang berasal dari tumbuhan, hewan,mineral maupun zat kimia tertentu yang dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit, memperlambat proses penyakit dan atau menyembuhkan penyakit.
Obat ada yang bersifat tradisional seperti jamu, obat herbal dan ada yang telah melalui proses kimiawi atau fisika tertentu serta telah di uji khasiatnya. Yang terakhir inilah yang lazim dikenal sebagai obat.Obat harus sesuai dosis agar efek terapi atau khasiatnya bisa kita dapatkan.

B.   Macam-macam obat

v  Obat bebas adalah obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter. Pada kemasan ditandai dengan lingkaran hitam, mengelilingi bulatan berwarna hijau. Dalam obat disertai brosur yang berisi nama obat, nama dan isi zat berkhasiat, indikasi , dosis dan aturan pakai, nomor batch, nomor registrasi, nama dan alamat pabrik serta cara penyimpanannya.

v  Obat bebas terbatas yaitu obat yang digunakan untuk mengobati penyakit ringan yang dapat dikenali oleh penderita sendiri. Obat bebas terbatas termasuk obat keras dimana pada setiap takaran yang digunakan diberi batas dan pada kemasan ditandai dengan lingkaran hitam mengelilingi bulatan berwarna biru serta sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 6355/Dirjen/SK/69 tanggal 5 November 1975 ada tanda peringatan P. No.1 sampai P.No.6 dan harus ditandai dengan etiket atau brosur yang menyebutkan nama obat yang bersangkutan, daftar bahan berkhasiat serta jumlah yang digunakan, nomor batch, tanggal kadaluarsa, nomor registrasi, nama dan alamat produsen, petunjuk penggunaan, indikasi, cara pemakaian, peringatan serta kontraindikasi.


v  Obat keras adalah obat yang hanya boleh diserahkan dengan resep dokter, dimana pada bungkus luarnya diberi tanda bulatan dengan lingkaran hitam dengan dasar merah yang didalamnya terdapat huruf "K" yang menyentuh lingkaran hitam tersebut. Termasuk juga semua obat yang dibungkus sedemikian rupa yang digunakan secara parenteral baik dengan cara suntikan maupun dengan cara pemakaian lain dengan jalan merobek jaringan.

v  Obat Narkotika dan Psikotropika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan kedalam golongan-golongan.
Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
C.   Dosis obat
Dosis obat adalah jumlah atau takaran tertentu dari suatu obat yang memberikan efek tertentu terhadap suatu penyakit atau gejala sakit.Jika dosis terlalu rendah (under dose) maka efek terapi tidak tercapai. Sebaliknya jika berlebih (over dose) bisa menimbulkan efek toksik/keracunan bahkan sampai kematian.
D.   Resep obat
Resep Obat adalah permintaan tertulis dari seorang dokter kepada apoteker untuk memberikan obat yang dikehendaki kepada pasien. Oleh karenanya pasien tidak diharuskan mengerti tulisan resep obat. Akan tetapi apotekerlah yang wajib mengerti tulisan resep obat dan memberikan informasi obat yang dibutuhkan oleh pasien. Mulai dari nama obat, dosis, aturan pakai, efek samping sampai hal-hal lain yang berhubungan dengan obat dan penyakit pasien. Dari alur tersebut jelaslah bahwa pasien mendapatkan informasi lebih dari sekedar bisa membaca resep obat. Dalam hal ini keaktifan pasien untuk bertanya/berkonsultasi dengan apoteker ketika menebus obat di apotik sangat dibutuhkan.
E.   Mekanisme Kerja Obat
Efek Obat umumnya timbul karena interaksi obat dengan reseptor pada sel suatu organisme. Interaksi obat dengan reseptornya ini mencetuskan perubahan biokimiawi dan fisiologi yang merupakan respon khas untuk obat tersebut.
F.   Reseptor obat
Reseptor Obat merupakan komponen makromolekul fungsional yang mencakup 2 konsep penting. Pertama bahwa obat dapat mengubah kecepatan kegiatanfaal tubuh. Kedua bahwa obat tidak menimbulkan suatu fungsi baru, tetapi hanya memodulasi fungsi yang sudah ada.Walaupun tidak berlaku bagi terapi gen, secara umum konsep ini masih berlaku sampai sekarang. Setiap komponen makromolekul fungsional dapat berperan sebagai reseptor obat, tetapi sekelompok reseptor obat tertentu, juga berperan sebagai reseptor untuk ligand endogen (hormon, neurotransmitor). Substansi yang efeknya menyerupai senyawa endogen disebut agonis. Sebaliknya, senyawa yang tidak mempunyai aktivitas intrinsik tetapi menghambat secara kompetitif efek suatu agonis di tempat ikatan agonis (aginist binding site) di sebut antagonis.
G.   Cara penggunaan obat

1.     UMUM

v  Minumlah obat sesuai anjuran, pada waktu yang tepat dan sesuai jangka waktu pengobatan yang telah ditentukan. Penggunaan obat tanpa petunjuk langsung dari dokter hanya boleh untuk penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas serta untuk keadaan atau masalah kesehatan yang ringan. Jika anda menggunakan obat bebas atau obat bebas terbatas ikutilah aturan yang tercantum pada kemasan kecuali disarankan lain oleh tenaga kesehatan.

v  Penggunaan obat bebas atau obat bebas terbatas tersebut tidak dimaksudkan untuk penggunaan secara terus-menerus.

v  Jika anda merasa obat yang digunakan tidak memberikan manfaat atau menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan hubungi segera tenaga kesehatan terdekat.

v  Berbagai jenis obat-obat jangan dicampur dalam satu wadah.

v  Etiket pada wadah obat jangan dibuang karena pada etiket tersebut tertera cara penggunaan dan informasi penggunaan obat yang penting.

v  Untuk menghindari kesalahan, jangan meminum obat di tempat gelap. Bacalah cara pemakaian sebelum meminum obat juga tanggal kadaluarsanya



2.    Obat Oral (penggunaan melalui mulut)

v  Obat oral terdapat dalam beberapa bentuk sediaan seperti tablet, kapsul dan cairan. Jika anda kesulitan menelan obat dalam bentuk sediaan yang diberikan, hubungi tenaga kesehatan dan mintalah sediaan yang sesuai.

v  Ikutilah petunjuk tenaga kesehatan karena untuk efektifitas kerja obat yang optimal, beberapa obat harus diminum pada waktu makan dan beberapa obat harus diminum pada waktu lambung kosong.

v  Apabila anda meminum obat dalam bentuk cair, gunakanlah sendok takar, karena rata-rata sendok makan tidak sesuai untuk ukuran dosis.


3.    Obat Tetes Mata dan Obat Salep Mata

v  Obat tetes mata dan obat salep mata merupakan produk yang pembuatannya dilakukan secara steril (bebas kuman) sehingga dalam penggunaannya harus diperhatikan agar tetap bebas kuman.

v  Untuk mencegah kontaminasi (pencemaran), ujung wadah obat tetes mata jangan terkena permikaan benda lain (termasuk mata) dan wadah harus tetap tertutup rapat sesudah dipakai.

v  Cara pemakaian obat tetes mata : mula-mula cucilah tangan anda. Tengadahkan kepala, tarik kelopak mata bagian bawah. Teteskan/oleskan obat dan perlahan-lahan tutup mata anda. Jangan berkedip. Biarkan mata tertutup selama 1 sampai 2 menit.

v  Setelah menggunakan obat tetes mata atau obat salep mata, cucilah tangan anda kembali untuk membersihkan sisa obat.

v  Obat tetes mata dan obat salep mata yang telah terbuka dan dipakai jangan disimpan lebih dari 30 hari untuk digunakan lagi karena kemungkinan sudah tidak bebas kuman atau rusak.

v  Untuk menghindari infeksi, jangan gunakan obat tetes mata atau obat salep mata lebih dari satu orang.








4.   Obat Tetes Hidung

v  Cara pemakaian : bersihkan hidung anda. Tengadahkan kepala, teteskan obat dan tahan posisi kepala selama beberapa menit agar obat masuk ke lubang hidung.

v  Setelah dipakai, bilas ujung tetes hidung dengan air panas dan keringkan dengan kertas tisu kering.

v  Untuk menghindari infeksi jangan gunakan lebih dari satu orang.


5.    Obat Tetes Telinga

v  Untuk mencegah kontaminasi, ujung wadah obat tetes telinga jangan terkena permukaan benda lain (termasuk telinga).

v  Cara pemakaian : mula-mula cucilah tangan anda. Miringkan kepala atau berbaring dengan posisi miring.

v  Cara meneteskan obat :
Jari telunjuk diletakkan di depan tragus, telunjuk tersebut mendorong ke depan sedangkan jari tengah dan ibu jari memegang atau mengepit daun  telinga kemudian ditarik kearah atas belakang (untuk dewasa) atau kearah bawah belakang (untuk anak-anak) sehingga liang telinga tampak jelas dan lurus. Teteskan obat pada liang telinga, biarkan beberapa menit supaya obatnya mencapai dasar liang telinga.
Setelah digunakan, ujung wadah obat tetes telinga jangan dibilas, keringkan dengan kertas tisu kering dan tutup wadah dengan baik.

6.   Supositoria

v  Cara menggunakan obat dalam bentuk supositoria : mula-mula, cucilah tangan anda, buka bungkus alufoil dan lunakkan supositoria dengan air, berbaringlah, kemudian supositoria didorong ke dalam anus dengan jari anda. Jika supositoria terlalu lunak untuk dimasukkan, dinginkan obat dalam lekari  pendingin selama 30 menit atau air dingin sebelum membuka bungkus alufoil.

v  Cuci tangan anda sesudah memasukkan