1.
Infeksi Pada Bayi Baru Lahir
Sebagian
besar bayi baru lahir dilahirkan dalam kondisi sehat, namun beberapa bayi dapat
mengalami keadaan-keadaan yang membutuhkan pemeriksaan. Bayi baru lahir rentan
terhadap beberapa penyakit daripada anak atau orang dewasa. Sistem kekebalan
tubuhnya belum terbentuk sempurna untuk melawan bakteri, virus dan parasit.
2.
Tanda yang diperhatikan
Infeksi
pada bayi baru lahir bisa memberikan gejala yang serupa. Hubungi dokter
anak Anda jika bayi Anda menunjukkan tanda-tanda infeksi:
- Malas minum
- Kesulitan bernapas
- Lemah, tidak aktif
- Suhu tubuh meningkat atau menurun
- Ruam kulit yang tidak biasa atau perubahan warna kulit
- Tangisan yang menetap
- Rewel yang tidak biasa
Perubahan
perilaku bayi yang bermakna seperti mendadak terus tidur atau tidak tidur sama
sekali dapat menjadi indikasi ada sesuatu yang salah.
Tanda-tanda
ini menjadi perhatian jika bayi berusia kurang dari 2 bulan. Untuk memastikan
apakah bayi Anda sehat sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda.
3.
Penyakit karena Streptokokus grup B
(GBS)
Apakah
itu?
Streptokokus
grup B adalah bakteri yang umum dapat menyebabkan berbagai infeksi pada bayi
baru lahir, yaitu sepsis, pneumonia dan meningitis. Bayi umumnya mendapat
bakteri dari ibu selama proses kelahiran, banyak perempuan hamil membawa
bakteri ini dalam rektum atau vagina. Ibu dapat mentransmisikan bakteri ini
kepada bayi mereka jika mereka tidak diobati dengan antibiotik.
Bagaimana
mendiagnosis dan mengobati?
Untuk
mendiagnosis GBS dokter akan melakukan tes darah dan mengambil kultur darah,
urin dan jika perlu cairan saraf pusat (lumbar puncture). Infeksi karena
GBS diobati dengan antibiotik dan perawatan di rumah sakit.
4.
Infeksi E.Coli
Apakah
itu?
Escherichia
coli (E.coli) adalah bakteri lain sebagai penyebab infeksi pada bayi baru lahir
dan dapat mengakibatkan infeksi saluran kemih, sepsis, meningitis dan
pneumonia. Setiap orang membawa E.coli di tubuhnya dan bayi dapat terinfeksi
dalam proses kelahiran saat bayi melewati jalan lahir atau kontak dengan
bakteri tersebut di rumah sakit atau rumah. Bayi baru lahir yang menjadi sakit
karena infeksi E.coli memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum matang
sehingga mereka rentan untuk sakit.
Sama
seperti infeksi bakteri lainnya, gejala akan tergantung dari tipe infeksi yang
muncul dari infeksi E.coli. Gejala yang umum adalah demam, rewel, lemah, malas
minum.
Bagaimana
mendiagnosis dan mengobati?
Dokter
akan mendiagnosis infeksi E.coli dengan kultur darah, kultur urin atau cairan
saraf pusat dan mengobati infeksi dengan antibiotik
5.
Meningitis
Apakah
itu?
Meningitis
adalah peradangan selaput yang membungkus otak dan susunan saraf pusat. Dapat
disebabkan oleh virus, jamur dan bakteri. Bayi baru lahir dapat memperolehnya
selama proses kelahiran atau lingkungannya, terutama jika bayi memiliki sistem
kekebalan tubuh yang lemah sehingga membuat mereka lebih rentan terinfeksi.
Gejala
infeksi pada bayi baru lahir tidak spesifik dan dapat berupa menangis
terus-menerus, rewel, tidur lebih lama, tidak responsif, malas menyusu, suhu
tubuh rendah atau tidak stabil, kuning, pucat, gangguan pernapasan, kemerahan
di kulit, muntah atau diare. Saat penyakit semakin berat ubun-ubun bayi dapat
membonjol.
Bagaiman
diagnosis dan pengobatan?
Meningitis,
terutama meningitis karena bakteri adalah infeksi yang serius pada bayi baru
lahir. Jika hal ini dicurigai maka dokter akan melakukan pungsi lumbal
(mengambil cairan dari saraf pusat), melalui jarum yang ditusukkan di tulang
belakang.
Pengobatan
meningitis tergantung penyebabnya. Bayi dengan meningitis karena jamur atau
bakteri akan mendapat antibiotik, sementara karena virus akan mendapat
antivirus. Semua bayi dengan meningitis akan dirawat di rumah sakit dan
mendapat pemantauan intensif.
6.
Sepsis
Apakah
itu?
Sepsis
adalah infeksi berat yang melibatkan penyebaran mikroba keseluruh tubuh dan
jaringan. Sepsis dapat disebabkan oleh virus, parasit atau bakteri. Beberapa
dari penyebab infeksi ini didapat saat proses kelahiran atau dari lingkungan.
Seperti meningitis, gejala sepsis juga tidak spesifik dan bervariasi antara
anak satu dengan lainnya. Gejala seperti denyut jantung yang rendah, gangguan
pernapasan, kuning, kesulitan minum/makan, suhu tubuh yang tidak stabil, tidak
responsif atau rewel yang luar biasa dapat menjadi tanda infeksi.
Bagaimana
sepsis didiagnosa dan ditatalaksana?
Untuk
mendiagnosis atau menyingkirkan kemungkinan sepsis maka dokter akan melakukan
pemeriksaan darah dan cairan saraf pusat dan cairan tubuh lainnya untuk mencari
bakteri atau mikroba lainnya. Pemeriksaan antara sepsis dan meningitis tidak
berbeda. Bila diagnosis sepsis sudah ditegakkan maka anak akan mendapat
antibiotik selama perawatan di rumah sakit.
7.
Konjungtivitis
Apakah
konjungtivitis itu?
Beberapa
bayi baru lahir mengalami peradangan dari selaput bola mata (konjungtiva) yang
dikenal dengan konjungtivitis, yang memberikan gejala mata merah dan
pembengkakan di mata dan umumnya disertai adanya cairan/sekret dari mata.
Bakteri dan virus dapat menjadi penyebab konjungtivitis pada bayi baru lahir.
Bagaimana
diagnosis dan tatalaksananya?
Pemeriksaan
fisik dan laboratorium pada sekret atau cairan dari mata akan membantu dokter
menentukan penyebab infeksi. Antibiotik salap atau tetes mata dapat digunakan
untuk mengobati konjungtivitis pada bayi baru lahir. Infeksi ini sangat mudah
menular sehingga dokter akan menyarankan agar anak lain mengurangi kontak
dengan bayi yang mengalami konjungtivitis. Jika konjungtivitis yang terjadi
berat maka perawatan di rumah sakit mungkin diperlukan.
8.
Candidiasis
Apakah
candidiasis itu?
Pertumbuhan
berlebihan dari jamur candida, jamur yang ditemukan pada tubuh setiap orang,
dapat mengakibatkan infeksi kandidiasis. Pada bayi baru lahir umumnya berupa
ruam popok (diaper rash), dapat juga berupa sariawan (oral thrush) di mulut dan
tenggorokan. Infeksi ini menyebabkan luka di sudut mulut dan bercak putih di
lidah, langit-langit, bibir dan pipi bagian dalam. Bayi baru lahir seringkali
mendapat jamur ini dari vagina ibu dalam proses kelahiran.
Bagaimana
candidiasis didiagnosis dan diobati?
Dokter
akan mengambil apusan dari salah satu bercak di mulut dan memeriksanya di
mikroskop untuk mencari tanda-tanda jamur. Pada sebagian besar keadaan,
pemeriksaan ini tidak perlu dan pengobatan dapat dimulai berdasarkan penampilan
dari bentuk kelainan di mulut saja. Infeksi ini dapat diobati dengan obat
antijamur.
9.
Infeksi kongenital/bawaan (congenital
infection)
Apakah
infeksi bawaan?
Banyak
infeksi yang mengenai bayi baru lahir ditularkan dari ibu ke bayi, baik selama
kehamilan atau proses persalinan. Karena bayi lahir dengan infeksi tersebut
maka disebut infeksi bawaan (infeksi kongenital). Umumnya disebabkan virus dan
parasit.
Infeksi
congenital termasuk HIV (yang menyebabkan AIDS); rubella; cacar air;
sifilis; herpes; toksoplasmosis; dan cytomegalovirus (CMV).
Jika
ibu terinfeksi selama kehamilan maka bayi berisiko terinfeksi. Namun
tidak semua bayi yang lahir dari ibu yang mengalami infeksi tersebut akan
mendapat/tertular infeksi tersebut.
Risiko
penularan infeksi pada bayi juga tergantung usia kehamilan ibu saat terinfeksi
mikroba. Seperti rubela dan toksoplasma, risiko terbesar bayi tertular bila ibu
terinfeksi pada 3 bulan pertama kehamilan. Jika ibu terinfeksi pada 3 bulan
pertama maka dapat menyebabkan kelainan jantung, kerusakan otak, ketulian,
gangguan penglihatan, atau abortus. Infeksi setelah usia 3 bulan kehamilan
dapat menyebabkan gangguan pada bayi yang tidak seberat saat infeksi saat 3
bulan pertama tetapi tetap dapat mengakibatkan gangguan pada tumbuh kembang
bayi.
Beberapa
tanda infeksi kongenital termasuk : lingkar kepala besar atau kecil, ukuran
badan kecil, kejang, gangguan pada mata, ruam pada kulit, kuning, pembesaran
organ perut dan suara bising jantung (murmur)
Bagaimana
infeksi kongenital didiagnosis dan ditatalaksana?
Jika
infeksi kongenital dicurigai maka dokter akan melakukan tes darah dan kultur
darah dan cairan tubuh lainnya dari bayi dan dari ibu bila diperlukan untuk
menegakkan diagnosis. Tatalaksana dapat berupa antivirus atau antibiotik dan
perawatan intensif selama bayi di rumah sakit. Infeksi kongenital membutuhkan
pengawasan akan efek yang muncul seiring pertumbuhan bayi.
10.
Komplikasi dari infeksi bayi baru lahir
Infeksi
pada bayi baru lahir yang tidak ditatalaksana dengan tepat dapat mengakibatkan
akibat yang serius. Organ dan tubuh bayi sedang mengalami perkembangan yang
pesat maka setiap gangguan pada proses tumbuh kembang dapat menggangu
pertumbuhan, perkembangan, gangguan saraf, pernapasan, sensorik.
Dengan
sistem kekebalan tubuh yang belum matang maka bayi belum siap menghadapi
infeksi terutama bayi prematur atau bayi dengan gangguan kekebalan tubuh.
Diagnosis yang tepat, pengobatan dan pemantauan yang optimal dapat memberikan
kemungkinan terbaik bagi bayi untuk melewati masa infeksi.
11.
Dapatkah infeksi pada bayi baru lahir
dicegah?
Perempuan
dapat melindungi dirinya dan calon bayinya dengan :
- Imunisasi terhadap rubela dan cacar air sebelum hamil
- Mencuci dan memasak makanan dengan baik, mencuci tangan (sebelum, setelah menyiapkan makanan, setelah menggunakan toilet dan setelah kontak dengan cairan dan kotoran tubuh)
- Hubungan seksual yang aman untuk mencegah penyakit menular seksual.
Dokter
dapat menyarankan pemeriksaan apusan vagina untuk menentukan apakah seorang
perempuan pembawa kuman GBS. Dokter juga memberikan antibiotik salap/tetes
untuk mencegah konjungtivitis akibat kuman gonorea.